Seperti yang kita ketahui bahwa tanggal 5 Rajab 1446 Hijriah nanti merupakan peringatan Haul Guru Sekumpul yang ke-20, yakni bertepatan pada hari Minggu, 5 Januari 2025. Biasanya acara dilaksanakan di Musholla Ar-Raudhah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Tahun 2024 lalu lebih dari 3 juta jama'ah haul yang berdatangan dari seluruh penjuru kota ke Martapura. Kemungkinan tahun 2025 ini akan bertambah banyak lagi. MasyaAllah Tabarakallah.
Ya Syaikhona ya Zaini, anta Murobbi ruhiYa Syaikhona ya Zaini, anta HabibunnabiBerkat Guru Sekumpul, kami semua ngumpulMohon Syafaat Rasul dalam Surga Terkumpul━ (Syair Guru Hakim, Martapura)
Karena hal itu aku jadi teringat satu buku yang pernah kubeli, judulnya Abah Guru Sekumpul dalam kenangan. Buku tersebut ditulis oleh Muhammad Bulkini dan diterbitkan di tahun 2018. Secara garis besar buku ini merupakan kumpulan cerita karomah dari Abah Guru Sekumpul. Total terdiri dari 65 cerita yang dituliskan.

~ INFORMASI ~
Judul :
Abah Guru Sekumpul dalam kenangan
Penulis :
Muhammad Bulkini
Editor :
Hajriansyah
Desain Cover & Tata Letak :
Ibnu
Penerbit :
Tahura Media
Cetakan Pertama :
2018
Ukuran :
14 x 21 cm
Halaman :
136 hlm
~ DAFTAR ISI ~
- Ketika Hendak Dibunuh Orang
- Tak Ingin Menunjukkan Keistimewaan
- Mursyid dari Banyak Thoriqoh
- "Menikmati" Doa Paguruan
- Menyembuhkan Pengamal Thoriqot yang "Stress"
- Makanan yang Tak Kunjung Habis
- Diberi Uang dari Alam Gaib
- Tidak Memaksakan Kehendak
- Mewarisi Tongkat Syekh Samman
- Tidak Suka Mengumbar Pandangan Bathin
- Mendoakan yang Terbaik untuk Tamu
- Pemantik Api
- Menyumbang 1 Milyar Perminggu
- Mendengar Bisikan Hajat Tamunya
- Memperhatikan Binatang
- Takjub ketika Bertemu
- Menolak Tawaran yang Menggiurkan
- Geretek Hati yang Langsung Terjawab
- Salam yang Dijawab Abah Guru
- Memiliki Mata Bathin yang Tajam
- Karismanya Membuat Kaku Tangan Pelukis
- Mengetahui Jemputan untuk Sang Paman
- Penyabung Ayam Terketuk Hati
- Riwayat Rumah Kembar
- Cerita Tak Tertulis di Manaqib karya Abu Daudi
- Menolak Hadiah Terlarang
- Kamera Bertasbih
- Batu yang Berubah Intan
- Murah Hati, Murah Diri
- Foto makam Rasulullah SAW
- Menjamu Tamu Non Muslim
- Teguran yang Membekas
- Terlihat Ada di Makkah
- Meminta Ikan "Langka"
- Sarung yang Mengeluarkan Darah
- Ketajaman Bathinnya Mengalahkan Alat Kedokteran (USG)
- Mengetahui Geretek Hati Bupati
- Syaikhul Futuh Abah Guru
- Mendoakan Ahli Maksiat
- Merokok Ingat Tuhan
- Memiliki Adab yang Tinggi
- Berkunjung atas Petunjuk Abah Guru
- Ikhlas Berdakwah
- Berada di Lain Tempat dalam Waktu Bersamaan
- Menjamu Mbah Mangli
- Diperintah ke Sekumpul Lewat Mimpi
- Serombongan Ulama yang Dibuat Tersipu Malu
- Mendengar Bisikan Hati Jamaah
- Ulama yang Cocok di Hati
- Merokok di Kampung Gedang
- Makan Saat Pengajian
- Pembenci yang Menjadi Pencinta
- Meminta Nama
- Meminta Satu Nama
- Hadiah yang Kembali Dihadiahkan
- Menjadi Muallaf Setelah Melukis Abah Guru
- Istiqomah Mentaati Perintah Abah Guru
- Bimbingan Abah Guru
- Makanan Kesukaan Abah Guru
- Doa yang Menggetarkan Hati
- Menyiram Beranda Rumah untuk Memadamkan Kobaran Api
- Uang yang Tidak Habis Diambil dari Kantong Baju
- Makan Berlauk Burung Belibis
- Tidak Semua Wali Mudah Diketahui
- Tidak Tebang Pilih Menerima Tamu
~ REVIEW ~
Jujur, sebelumnya aku belum pernah melihat Guru Sekumpul secara langsung━betapa beruntungnya orang yang pernah bertemu Beliau. Karena di waktu Beliau meninggal aku masih berumur 12 tahun dan sangat jarang diajak orang tuaku pergi ke Kal-Sel, padahal kedua orang tuaku lahir di tanah Kal-Sel, aku sendiri lahir dan besar di Kal-Teng tepatnya di kota Palangka Raya. Hanya saja saat itu cerita-cerita karomah Beliau sudah aku dengar lebih dulu melalui orang tuaku juga beberapa penceramah seperti KH Ahmad Bakrie dan KH Zainuddin MZ.
Sampai akhirnya di tahun 2011 aku pindah ke kota Banjarmasin untuk berkuliah, dan dari situlah aku lebih mencari tahu lagi tentang Guru Sekumpul. Di setiap sudut kota dimanapun itu selalu terdapat foto Guru Sekumpul berukuran besar, terutama di tempat-tempat berjualan━warung atau toko. Setiap mendengarkan radio ada saja channel yang memutar ceramah Beliau. Pernah sekali ketika aku berkunjung ke kediaman keluargaku di kota Banjarbaru, dan disana aku menonton siaran tv langsung pengajian dari Majelis Ar-Raudhah Sekumpul yang dipimpin oleh anak Beliau, H. Muhammad Amin Badali dan H. Ahmad Hafi Badali. Setelah itu aku tertarik untuk mengikuti acara Haul Guru Sekumpul, pada waktu itu haul ke-14 tahun 2019. Dan momen itu sangat berkesan buatku.
Jika biasanya aku hanya mendengar cerita karomah Beliau dari orang lain, tapi melalui buku ini aku mengetahui lebih banyak kisah lain yang bikin aku takjub, juga ada sedikit fun fact. Dibawah ini aku rangkum hal yang menarik diantaranya :
- Ada seorang wanita tuna susila yang meminta ke Guru Sekumpul agar ia didoakan mudah dalam mendapatkan pelanggan. Namun Abah Guru mendoakan sebaliknya, yakni berdoa semoga wanita itu diberikan jodoh yang terbaik. Selang beberapa lama wanita itu datang membawa suami dan mengabarkan ke Abah Guru bahwa ia telah menikah. Dan ternyata lelaki yang menjadi suaminya itu adalah pelanggan tetapnya.
- Suatu ketika terjadi banjir di Martapura, Guru Sekumpul dengan pakaian seadanya naik sampan mencari binatang-binatang untuk diselamatkan dan diberi makan.
- Guru Sekumpul pernah menolak tawaran dari Kerajaan Thailand untuk pindah ke Thailand. Padahal waktu itu Raja Thailand sudah menyiapkan majelis, tempat tinggal dan masjid untuk Guru Sekumpul. Namun Abah Guru menyampaikan bahwa Beliau masih sayang dengan Martapura.
- Ada bacaan khusus yang disampaikan Guru Sekumpul kepada Muhammad Thambrin━saat ini menjabat Kepala Kanwil Kemenag Prov. Kal-Sel━yakni membaca doa Al-Insyirah 11 kali ba'da shubuh dan 11 kali ba'da ashar, diamalkan setiap hari.
- Ada seorang pelukis yang dibuat heran. Pelukis itu menerima pesanan dari seorang habib untuk melukiskan ulama yang tidak dikenalnya. Setiap kali ingin melukis tangannya selalu kaku untuk menggores, padahal melukis ulama lain selalu berhasil. Akhirnya di suatu tempat ia bertemu dengan penjual yang menempel foto ulama itu di sudut etalase, bertanya lah pelukis kepada penjual perihal ulama tersebut. Ternyata ulama itu adalah Guru Sekumpul. Saran dari penjual sebelum melukis hendaknya berwudhu, membaca shalawat, dan Al-Fatihah kepada Guru Sekumpul. Karena hal itu pelukis berniat untuk ke Kalimantan bertamu ke tempat ulama yang selama ini membuatnya heran.
- Dijelaskan bahwa Guru Sekumpul meskipun Beliau sudah berumahtangga, Beliau tetap tak ingin berpisah dengan ibu Beliau, Bunda Hj. Masliyah, dan makan bersama dengannya. Tak heran kenapa Guru Sekumpul memiliki dua rumah yang serupa tapi hanya memiliki satu dapur di belakangnya.
- Seorang fotografer yang melakukan sesi pemotretan dengan Guru Sekumpul pernah ditegur, "Kameranya bertasbih." Namun si fotografer tidak paham dengan apa yang dimaksud oleh Abah Guru. Ternyata saat ingin dicetak malangnya tidak ada satu pun foto yang terabadikan, karena tuas yang mengaitkan kamera dengan rol klise rupanya tidak tersambung.
- Ketika Guru Sekumpul meminta dicarikan ikan Bulanak, padahal pada saat itu bukan musimnya. Tapi karena Abah Guru yang minta, para nelayan langsung berlayar dan mencarikan ikan tersebut. Tak lama nelayan pulang membawa ikan langka itu sebanyak 17 ekor. Kata mereka, ikan itu sendiri yang menghampiri ke kapal, dan ketika hendak diambil tidak melarikan diri, seolah-olah memang menyerahkan diri.
- Biasanya hari Jum'at selepas shalat Guru Sekumpul akan ke rumah Guru Idris. Di sana akan disiapkan makanan kesukaan Beliau yakni ikan sapat babanam (dipanggang). Ikan sapat itu dibanam masih dengan sisiknya, tapi sudah dibuang kotorannya. Ketika masih panas langsung dicelupkan ke dalam carancam━berisi air putih cabe rawit garam dan limau kuwit.
- Berikut orang-orang yang pernah bertamu ke kediaman Guru Sekumpul; Dato Pangeran Haji Muhammad Ya'kub, Dato Seri Haji Harusani bin Haji Zakaria, Soeharto, Gus Dur, Megawati, SBY, Hamzah Haz, KH Hasyim Muzadi, Ali Said SH, Harmoko, Hartono, Wardiman Djojonegoro, Marzuki Usman, Muslimin Nasution, Fahmi Idris, Tholhah Hasan, Said Aqil Al Munawwar, Wiranto, Alwi Shihab, Syamsul Mu'arif, Ali Marwan Hanan, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Akbar Tanjung, Tarmiji Taher, Siti Hardiyanti Rukmana, Ismail Hasan Mateurum, MA Rachman, KH Zainuddin MZ, KH M Syukron Ma'mun, Prof KH Cecep Saifuddin, KH M Ariffin Ilham, KH Abdullah Gymnastiar, Emha Ainun Nadjib, Syekh Yasin Al Fadani, Sayyid Muhammad bin Alwi Al Maliki, Habib Salim Asy Syatiri, Habib Abdullah bin Abu Bakar At Thas Al Habsyi, KH Hasan Asykari, Siti Nurhaliza, Nike Ardilla, Dede Yusuf, Harry Mukti, Ulfa Dwiyanti, Sarah Azhari, Ayu Azhari, Crisye, Camelia Malik, Novia Kolopaking, Haddad Alwi, Sulis, Elvi Sukaesih, Titiek Sandhoro, Muchsin Alatas, Nia Daniaty, Inneke Koesherawati, Anita Dahlan, Inul Daratista, Dono, Kasino, Indro, Timbul, Doyok, Kadir, Tarzan, Basuki, Noor Tompel, dan banyak lagi yang lainnya.
***
Sekian review dariku, semoga apa yang disampaikan bermanfaat. Jika berkenan kalian bisa berbagi kesan terhadap buku ini di kolom komentar dibawah.
Sebelum itu mari kita bersama-sama menghadiahkan Al-Fatihah untuk Baginda Rasulullah SAW dan Abah Guru Sekumpul. InsyaaAllah berkat mereka kita diampuni segala dosa serta kesalahan dzahir batin, qobul segala hajat, selamat dunia akhirat, husnul khotimah, dan masuk surga bighoiri hisaab. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
0 Comments:
Apabila anda mengutip artikel pada blog ini sebagian ataupun seluruhnya, dimohon agar mencantumkan link asli yang bersumber dari blog ini. Contoh: https://www.nyunblog.com/2024/12/cara-mudah-membuat-back-to-top-button.html
Hargailah kreativitas penulis!
Silahkan tinggalkan komentar anda, dan terimakasih atas kunjungannya ᵔ ᵕ ᵔ