Top-ads

Pengertian dan Ragam Gaya Bahasa [Part.2]

By | Leave a Comment

E.  GAYA BAHASA PERULANGAN
1.  Aliterasi
Aliterasi adalah semacam gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama. Biasany dipergunakan dalam puisi, kadang-kadang dalam prosa, untuk perhiasan atau penekanan (Keraf, 1985:130).
Contoh:
-  Dara damba daku
    Datang dari danau

2.  Asonansi
Asonansi adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan vokal yang sama. Biasanya dipakai dalam karya puisi ataupun dalam prosa untuk memperoleh efek penekanan atau penyelamat keindahan.
Contoh:
-  Muka muda mudah muram
    Tiada siaga tiada biasa
    Jaga harga tahan raga

3.  Antanaklasis
Antanaklasis adalah gaya bahasa yang mengandung perulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda (Tarigan, 1985:198).
Contoh: Buah bajunya terlepas membuat buah dadanya hampir-hampir kelihatan

4.  Kiasmus
Kiasmus adalah gaya bahasa yang berisikan perulangan dan sekaligus merupakan inversi hubungan antara dua kata dalam satu kalimat (Ducrot dan Todorov, 1981:277).
Contoh: Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin justru merasa dirinya kaya

5.  Epizeukis
Epizeukis adalah gaya bahasa perulangan yang bersifat langsung, yaitu kata yang ditekankan atau yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh: Ingat, kamu harus bertobat, bertobat, sekali lagi bertobat agar dosa-dosamu diampuni oleh Tuhan Yang Maha Kuasa

6.  Tautotes
Tautotes adalah gaya bahasa perulangan atau repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi
Contoh: Kakanda mencintai dinda, adinda mencintai kakanda, kanda dan adinda saling mencintai, adinda dan kakanda menjadi satu.

7.  Anafora
Anafora adalah gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat.
Contoh: Dengan giat belajar kamu bisa memasuki Perguruan Tinggi, dengan giat belajar kamu dapat berhasil

8.  Epistrofa
Epistrofa adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata atau frase pada akhir baris atau kalimat berurutan.
Contoh:
-  Kehidupan dalam keluarga adalah sandiwara
    Cintamu kepadaku pada prinsipnya adalah sandiwara
    Seminar lokakarya, simposium adalah sandiwara
    Proses belajar mengajar di dalam kelas adalah sandiwara
    Pendeknya hidup kita ini adalah sandiwara

9.  Simploke
Simploke adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut (Keraf, 1985:128).
Contoh:
-  Kau katakan aku wanita pelacur. Aku katakan biarlah
    Kau katakan aku wanita mesum. Aku katakan biarlah
    Kau katakan aku sampah masyarakat. Aku katakan biarlah
    Kau katakan aku penuh dosa. Aku katakan biarlah

10.  Mesodilopsis
Mesodilopsis adalah sejenis gaya bahasa repetisi yang berwujud perulangan kata atau frase di tengah-tengah atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh:
-  Para pendidik harus meningkatkan kecerdasan bangsa
    Para dokter harus meningkatkan kesehatan masyarakat
    Para petani harus meningkatkan hasil sawah ladang
    Para pengusaha harus meningkatkan hasil usahanya
    Seluruh rakyat harus meningkatkan pembangunan di segala bidang

11.  Epanalepsis
Epanalepsis adalah semacam gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan kata pertama dari baris, klausa atau kalimat menjadi terakhir.
Contoh:
-  Saya akan tetap berusaha mencapai cita-cita saya
    Kami sama sekali tidak melupakan amanat nenek kami

12.  Anadiplosis
Anadiplosis adalah sejenis gaya bahasa repetisi dimana kata atau frase terakhir dari suatu klausa atau kalimat menjadi kata atau frase pertama dari klausa atau kalimat berikutnya.
Contoh:
-  Dalam raga ada darah
    Dalam darah ada tenaga
    Dalam tenaga ada daya
    Dalam daya ada segala

F.  GAYA BAHASA PERTAUTAN
1.  Metonimia
Metonimia ialah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal sebagai penggantinya. Kita dapat menyebut pencipta atau pembuatnya jika yang kita maksudkan ciptaan atau buatannya ataupun kita menyebut bahannya jika yang kita maksud barangnya (Moeliono, 1984:3).
Contoh: Dalam pertandingan kemarin saya hanya memperoleh perunggu sedangkan teman saya perak

2.  Sinekdote
Sinekdote adalah majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhannya atau sebaliknya (Moeliono, 1984:3).
Contoh: Setiap tahun semakin banyak mulut yang harus diberi di Tanah Air kita ini.

3.  Alusi
Alusi atau kilatan adalah gaya bahasa yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh berdasarkan peranggapan adanya pengetahuan bersama yang dimiliki oleh pengarang dan pembaca serta adanya kemampuan para pembaca untuk menangkap pengacuan itu.
Contoh: Saya ngeri membayangkan kembali peristiwa Westerling di Sulawawesi Selatan

4.  Eufemisme
Eufemisme ialah ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar yang dianggap merugikan, atau yang tidak menyenangkan.
Contoh: Tunawisma sebagai pengganti gelandangan

5.  Eponim
Eponim adalah semacam gaya bahasa yang mengandung nama seseorang yang begitu sering dihubungkan dengan sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh: Hercules untuk menyatakan kekuatan

6.  Epitet
Epitet adalah semacam gaya bahasa yang mengandung acuan yang menyatakan suatu ciri yang khas dari seseorang atau sesuatu hal.
Contoh: Lonceng pagi bersahut-sahutan di desa terpencil ini menyonsong mentari bersinar memerangi alam (lonceng pagi = ayam jantan)

7.  Antonomasia
Antonomasia adalah semacam gaya bahasa yang merupakan bentuk khusus dari sinekdote yang berupa pemakaian sebuah epitet untuk menggantikan nama diri atau gelar resmi atau jabatan untuk menggantikan nama diri.
Contoh: Gubernur Sumatera Utara akan meresmikan pembukaan Seminar Adat Karo di Kabanjahe bulan depan.

8.  Erotesis
Erotesis adalah sejenis gaya bahasa yang berupa pertanyaan yang dipergunakan dalam tulisan atau pidato yang bertujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menuntut suatu jawaban.
Contoh: Apakah sudah wajar bila kesalahan atau kegagalan itu ditimpakan seluruhnya kepada para guru?

9.  Elipsis
Elipsis adalah penghilangan salah satu atau beberapa unsur penting dalam konstruksi sintaksis yang lengkap (Tarigan, 1985:195).
Contoh: Orang itu memukul dengan sekuat daya (penghilangan obyek: saya, istrinya, ular, dan lain-lain)

10.  Gradasi
Gradasi adalah gaya bahasa yang mengandung suatu rangkaian atau urutan (paling sedikit tiga) kata atau istilah yang secara sintaksis bersamaan yang mempunyai satu atau beberapa ciri-ciri semantik secara umum dan yang diantaranya paling sedikit satu ciri diulang-ulang dengan perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif (Tarigan, 1985:197).
Contoh: “Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji, dan tahan uji menimbulkan harapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan...” (Roma 5: 3-5)

11.  Polisindeton
Polisindeton adalah suatu gaya bahasa yang merupakan kebalikan dari asindeton. Dalam polisindeton beberapa kata, frase atau klausa yang berurutan dihubungkan satu sama lain dengan kata-kata sambung.
Contoh: Istri saya menanam nangka dan jambu dan cengkeh dan pepaya di pekarangan rumah kami



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 Comments:

Apabila anda mengutip artikel pada blog ini sebagian ataupun seluruhnya, dimohon agar mencantumkan link asli yang bersumber dari blog ini. Contoh: https://www.nyunblog.com/2024/12/cara-mudah-membuat-back-to-top-button.html

Hargailah kreativitas penulis!

Silahkan tinggalkan komentar anda, dan terimakasih atas kunjungannya ᵔ ᵕ ᵔ